Dyah S Pradnya P, S.T., M.T dosen Prodi Arsitektur sebagai nara sumber dalam acara bincang teknik di programa 1 freq. 101 Mhz mulai pukul 10.00Wib s.d. 10.55 Wib pada tanggal 27 Juni 2016 dengan Topik METAMORFOSA SURAKRTA.
Upaya identifikasi BCB (Bend Cagar Budaya) di Surakarta selalu bersaing dengan kepentingan komersial dan personel. Kondisi tersebut dipicu oleh desakan ekonomi; ketidakmampuan merenovasi; kebosanan; keterbatasan; keahlian tukang dan ketersediaan material bangunan khusus. Contoh kasus Taman Sriwedari, eks Saripetojo, ndalem Pangeranan, eks RS. Kadipolo, pun memasuki fase kritis pembiaran yang berdampak pada kerusakan bangunan. Lalu bagaimanakah dengan identitas surakarta ? Karena kebudayaan memang bisa dihapus dan diciptakan oleh manusia maupun alam. Kekhawatiran tersebut tidak cukup difasilitasi melalui PERDA, tapi harus disertai kontrol, evaluasi, kesadaraan, kerjasama dan antisipasi terhadap perubahan.
Berdasarkan kondisi sensitif yang selalu muncul dalam setiap perubahan Surakarta, maka diperlukan upaya tertentu yang melibatkan. berbagai pihak. Dengan demikian, embrio upaya tersebut akan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan identitas kota Surakarta.
.jpeg)
0 Comments